DEEP LEARNING

Muhammad Nasir, M.Pd | 13 November 2024

Detail Literasi:

Wacana pergantian Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum Deep Learing semakin ramai dibicarakan publik. Ganti menteri ganti kurikulum, Hal ini selalu jadi polemik di Negari ini Lantas, apa sebenaranya Deep Learning tersebut, apakah memang Kurikulum baru yang digagas Mendikdasmen baru atau apalah itu? Mari kita ulas…
.
Gagasan perubahan model kurikulum di Indonesia diisyaratkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu’ti. Beliau memberi isyarat kuat bakal mengkaji ulang Kurikulum Merdeka dan mengarahkan pada model Deep learning. Namun beliau mengatakan dengan tegas bahwa Deep learning bukan kurikulum, melainkan sebuah metode pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran “Deep learning itu bukan kurikulum. Deep learning itu pendekatan belajar. Termasuk full-full juga bukan kurikum,” ujarnya.
.
"Nanti kita memang akan mengkaji semuanya. Insyaallah nanti materi-materi pelajaran akan kita lihat lagi, terutama menyangkut urutan, pembobotan dan sebagainya," lanjut Abdul Mu’ti. Deep learning dirancang dalam rangka meningkatkan pemahaman siswa melalui pendekatan yang lebih mendalam dan fokus pada keterlibatan aktif para peserta didik.
.
Deep Learning dalam Pembelajaran
Apa itu metode belajar  Deep Learning yang diwacanakan menjadi pengganti Kurikulum Merdeka yang sedang viral dibicarakan publik?
.
Laman AWS menjabarkan, deep learning adalah metode yang diadaptasi dalam kecerdasan buatan (AI). Metode mengajarkan komputer untuk memproses data dengan cara seperti cara otak manusia bekerja. Model deep learning dapat mengenali pola kompleks dalam gambar, teks, suara, dan data lain untuk menghasilkan wawasan dan prediksi yang akurat.
.
Dengan menggunakan metode Deep learning, maka kecerdasan buatan (AI) secara otomatis bisa melaksanakan berbagai hal yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia, seperti mendeskripsikan citra atau menyalin file suara ke dalam teks.
.
Sebagaimaan dirujuk laman Binus,  Deep learning sendiri merupakan percabangan bidang Machine learning yang menggunakan saraf tiruan atau disebut dengan artificial neural networks. Hal ini memiliki beberapa layers dalam memproses atau mempelajari suatu data. Metode ini memungkinkan komputer belajar secara otomatis melalui pengalaman yang diberikan agar sistem dapat mengidentifikasi pola kompleks dalam data.
.
Bila diaplikasikan dalam metode pembelajaran, maka arti Deep learning adalah sebuah model pendekatan yang menggabungkan tiga elemen utama, yaitu Mindful learning, Meaningful learning, dan Joyful learning. Masing-masing elemen dirancang untuk menciptakan suasana belajar yang tidak hanya mengedepankan pengetahuan, tetapi juga pengalaman bermakna bagi para peserta didik.
.
Deep Learning dan Penerapannya
Secara umum, metode deep learning banyak diterapkan di beberapa sektor. Di antaranya seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan beberapa bidang lain.
.
Contoh penerapan deep learning pada sektor kesehatan adalah penggunaan sejumlah alat medis. Semisal CT scan, MRI, atau alat medis lain.
Dengan menggunakan metode deep learning, alat-alat kesehatan bisa memperoleh gambar-gambar yang dibutuhkan dalam diagnosa kesehatan. Setelah mencermati berbagai gambar tersebut, para tenaga kesehatan lalu mendeteksi penyakit pada organ dalam, seperti kanker, lesi, retinopati diabetik, dan lain lain.
.
Dalam bidang ekonomi, metode deep learning diterapkan di berbagai perusahaan untuk menganalisis data yang kompleks dan membantu perusahaan mengambil keputusan. Contohnya perilaku pelanggan, menganalisa permintaan pelanggan, dan lain lain.
Jika diaplikasikan dalam pembelajaran, maka Deep learning dapat dipantau sesuai penggabungan tiga elemen yang mencakup Mindful learning, Meaningful learning, dan Joyful Learning.
.
Pada elemen Mindful learning (Pembelajaran Penuh Kesadaran) adalah proses belajar yang dilakukan dengan penuh kesadaran terhadap pikiran, perasaan, dan tubuh saat belajar. Fokus utama adalah pada proses belajar itu sendiri, bukan hanya pada hasil akhir. Dengan kata lain, siswa diajak untuk hadir sepenuhnya dalam setiap momen pembelajaran, tanpa terganggu oleh pikiran yang mengembara atau distraksi lainnya. Dan para guru akan memperhatikan keunikan dan gaya belajar para siswa, termasuk potensi dan kebutuhan masing-masing yang berbeda. Contoh dalam pembelajaran :
  1. Menerapkan teknik meditasi singkat dan berdoa sebelum memulai pelajaran untuk menenangkan pikiran dan meningkatkan fokus
  2. Meminta siswa untuk memperhatikan sensasi fisik saat menulis atau membaca, seperti sentuhan pena di atas kertas atau suara halaman yang terbalik.
  3. Mengajak siswa untuk mengamati pikiran dan emosi mereka saat mengerjakan tugas, tanpa menghakimi atau mengabaikannya.
.
Kemudian elemen Meaningful Learning (Pembelajaran Bermakna) adalah proses menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa. Pembelajaran ini tidak hanya sekedar menghafal, tetapi lebih pada memahami konsep dan menerapkannya dalam kehidupan nyata. Dengan kata lain, siswa diajak untuk menemukan relevansi antara materi pelajaran dengan pengalaman mereka sendiri. Contoh dalam pembelajaran :
  1. Memulai pelajaran dengan mengaitkan materi dengan isu-isu terkini yang sedang terjadi di masyarakat
  2. Meminta siswa untuk membuat proyek yang berkaitan dengan materi pelajaran dan presentasikan di depan kelas.
  3. Menggunakan studi kasus untuk membantu siswa memahami konsep yang abstrak.
.
Terakhir adalah elemen Joyful Learning (Pembelajaran Menyenangkan) adalah proses belajar yang menyenangkan dan memotivasi. Pembelajaran ini menciptakan suasana yang positif dan memungkinkan siswa untuk merasa terlibat secara emosional dalam proses belajar. Dengan kata lain, siswa diajak untuk belajar dengan senang hati dan antusias.. Metode ini menjadi pendekatan pembelajaran yang tidak sekadar mengedepankan hal-hal yang menyenangkan dalam pembelajaran. Namun juga mengutamakan pemikiran yang mendalam dari para siswa terhadap setiap materi pembelajaran yang diajarkan. Contoh dalam pembelajaran:
  1. Menggunakan permainan dan aktivitas yang menarik untuk memperkenalkan materi pelajaran.
  2. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk bekerja sama dalam kelompok dan saling membantu.
  3. Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan mendukung dengan dekorasi yang menarik dan musik yang lembut.
.
Menggabungkan Ketiga Elemen
Idealnya, ketiga konsep ini dapat dipadukan dalam satu proses pembelajaran. Misalnya, siswa dapat belajar tentang sejarah dengan penuh kesadaran (mindful), menghubungkannya dengan peristiwa terkini (meaningful), dan sambil bermain peran sebagai tokoh sejarah (joyful).

Berita Lain Semua Berita

Literasi SMAMSA Semua

Copyright © 2025 SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru Supported by Smamda Sidoarjo