Hari Anak Nasional 2025 : Pagi Ceria SMAMSA Berkemajuan

Detail Berita:

Riuh tawa anak-anak menggema di halaman sekolah, menandai semarak peringatan Hari Anak Nasional di SMAMSA Berkemajuan. Langit biru yang cerah, wajah-wajah gembira, seolah menjadi lentera harapan akan masa depan sejalan dengan tekad yang siap untuk menjaga dan mendukung setiap langkah kecil menuju mimpi yang besar.

.

Pada peringatan Hari Anak Nasional 2025 pada Rabu, 23 Juli 2025 kali ini, SMAMSA Berkemajuan menyelenggarakan kegiatan pagi ceria yang diikuti oleh seluruh warga sekolah dengan penuh antusias, sesuai dengan surat edaran Kementerian Dikdasmen RI. Suasana pagi itu diawali dengan senam “Anak Indonesia Hebat” yang menggema di lapangan, membangkitkan semangat para siswa-siswi, guru, dan seluruh peserta yang mengikuti gerakan dengan penuh semangat, tak lupa dengan senyum mereka yang selalu merekah.

.

Usai senam, kegiatan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-sama dengan khidmat, membuat halaman sekolah kembali dipenuhi semangat nasionalisme yang membara. Kegiatan pagi ceria ini kemudian ditutup dengan doa bersama sebagai wujud syukur dan harapan agar setiap langkah anak-anak bangsa selalu diberikan keberkahan dan kelancaran dalam setiap perjalanannya.

.

Kepala SMAMSA Berkemajuan, Bapak Muhammad Nasir M.Pd berpendapat bahwa kegiatan pagi ceria dalam rangka Hari Anak Nasional merupakan suatu bentuk apresiasi kepada siswa dan siswi di Indonesia terutama siswa dan siswi SMAMSA Berkemajuan. Harapannya semoga para siswa dan siswi dapat menjadi anak-anak yang lebih baik serta memiliki semangat juang yang tinggi dalam meraih masa depan dan cita-citanya.

.

“Para siswa-siswi di seluruh Indonesia harus menjadi anak-anak yang yang hebat, bertanggung jawab, jujur, serta gemar belajar. Hal tersebut dikarenakan generasi muda itu merupakan generasi penerus bangsa, maka harus lebih tinggi semangat juangnya daripada kami yang lebih dahulu menempuh masa-masa perjuangan tersebut.” Tegas beliau.

.

Hari Anak Nasional diharapkan menjadi momentum yang baik bagi seluruh satuan pendidikan untuk dapat meninjau serta memperbaiki setiap kekeliruan agar tercapainya hak yang layak bagi seluruh anak-anak di Indonesia. (**Tim Jurnalistik SMAMSA)